Hutan Pegunungan – Pemahaman, Jenis & Ciri Ekosistem
Hutan dikelompokkan menjadi beberapa jenis, antara lain Hutan Pantai, Hutan Dataran Rendah, dan Hutan Pegunungan yang mau kita diskusikan dalam artikel ini. Jenis-jenis hutan tersebut dibagi menurut letak ketinggiannya dari permukaan laut
Pengertian Hutan Pegunungan
Secara biasa , hutan merupakan habitat alami yang dihuni oleh aneka macam macam jenis flora yang lebat, seperti semak, rumput, jamur, tumbuhan jenis paku-pakuan, pohon-pohon serta tanaman yang lain di suatu kawasan yang sungguh luas.
Hutan montana atau pegunungan yaitu salah satu formasi hutan hujan tropis yang terbentuk di kawasan pegunungan atau dataran tinggi. Hutan ini berada di tempat pegunungan dan umumnya memiliki ciri seperti sering diselimuti kabut atau awan pada bab kanopi hutan.
Batang pohon yang tumbuh di hutan tempat pegunungan lazimnya tertutup oleh lumut yang berkembang tebal. Oleh karena itu, hutan yang berada didaerah dataran tinggi ini seringkali dinamakan sebagai hutan lumut, hutan kabut atau hutan awan.
Jenis Hutan Pegunungan di Indonesia
Hutan yang berada di kawasan pegunungan ialah hutan yang berkembang dan meningkat di kawasan pegunungan dengan ketinggian 1.200 hingga 2.250 mdpl. Menurut Van Steenis, 1950 membagi jenis hutan dataran tinggi di Indonesia menjadi tiga, ialah:
- Hutan Hujan Tropis Pegunungan Rendah (1.100 – 1.500 mdpl)
- Hutan Hujan Tropis Pegunungan Tinggi (1.500 – 2.400 mdpl)
- Hutan Hujan Tropis Subalpin (diatas 2.400 m)

Salah satu misalnya adalah hutan di pegunungan Papua yang banyak ditumbuhi pohon Conifer (berdaun jarum) dari genus Dacrydium, Libecedrus, Phyllocladus, dan Podocarpus. Selain itu, tumbuh pula spesies pohon Eugenia spp. dan Calophyllum.
Sedangkan di Indonesia daerah barat, dijumpai pohon-pohon tegakan seperti Leptospermum, Tristania, dan Phyllocladus yang berkembang dalam ekosistem pegunungan dengan ketinggian habitat lebih dari 3.300 mdpl.
Karakteristik Hutan Dataran Tinggi
Ciri-ciri vegetasi pada hutan dataran tinggi mampu diamati sesuai dengan ketinggian atau elevasi daerahnya. Pohon-pohon banyak ditumbuhi lumut serta tanaman epifit seperti anggrek.
Berikut ini adalah perbandingan huruf hutan tropika basah pegunungan:
Karakter | Hutan dataran rendah | Hutan submontana | Hutan montana | Hutan subalpin |
Tinggi tajuk | 25 – 45 m | 15 – 33 m | 1,5 – 18 m | 1,5 – 9 m |
Tinggi pohon sembulan | 67 m | 45 m | 26 m | 15 m |
Kelas ukuran daun | mesofil | notofil atau mesofil | mikrofil | nanofil |
Banir (akar penopang) | biasa ditemui, besar | tidak lazim atau kecil | lazimnya tak ada | tidak ada |
Kauliflori | biasa | jarang | tidak ada | tidak ada |
Daun majemuk | berlimpah | ditemui | jarang | tidak ada |
Daun berujung penetes | berlimpah | ditemui atau umum | jarang atau tak ada | tidak ada |
Liana berkayu | berlimpah | umumnya tak ada | tidak ada | tidak ada |
Tumbuhan merayap | biasanya berlimpah | biasa atau berlimpah | sangat jarang | tidak ada |
Anggrek-anggrekan | biasa | berlimpah | biasa | sungguh jarang |
Lumut dan liken | dijumpai | dijumpai atau berlimpah | umumnya berlimpah | berlimpah |
Ekosistem Hutan Dataran Tinggi
Salah satu teladan hutan didaerah pegunungan yang ada di Pulau Jawa ialah hutan di lereng gunung Merapi. Hutan di wilayah kaki gunung Merapi terdiri dari hutan pegunungan orisinil dan campuran yang ialah bekas hutan buatan.
1. Pegunungan Asli
Bioma pegunungan asli memiliki ciri, yakni keragaman spesies serta tutupan yang tinggi dan rapat, yaitu berupa lapisan pertama yang berkembang mencapai tinggi 30 m sampai 40 m. Pada lapisan ini juga mampu dijumpai beberapa spesies pohon yang mempunyai tajuk mencolokmeraih 40 m sampai 60 m.
Spesies tanaman pohon yang berkembang tinggi, antara lain pohon Rasamala (Altingia excelsa), Jamuju (Podocarpus imbricatus), Kiputri (Podocarpus neriidolius), Sarangan (Castanopsis argantea), dan Puspa (Schima wallichii).
Sedangkan pohon-pohon yang berkembang lebih rendah dan berada di bawah kanopi serta membentuk lapisan kedua berisikan pohon-pohon berukuran sedang, mirip Kina (Chinchona succirubra), Kemadoh (Dendrocnide stimulan), Lutungan (Macaranga spp.), Klawer (Engelhardia spicata) dan lain-lain dengan tinggi 15 m hingga 20 m.
Setelah itu, terdapat lapisan ketiga yang terdiri dari tumbuhan perdu dan terna yang tingginya 5 m sampai 10m, antara lain jenis liana (memanjat) seperti rotan (Calamus spp.), anggur hutan (Cayratia spp., Cissus spp.), keladi hutan (Homalomena spp.) dan jenis epifit (menumpang) mirip anggrek (Orchidaceae), aneka macam jenis lumut (mosses), paku (fern).
Pada lantai hutan terdapat lapisan dasar yang tersusun atas flora herba, antara lain Akar busuk (Polygala paniculata), Begonia spp., dan rumput, mirip rumput jago (Oplismenus burmanii), Pragmithes karka. Bioma pegunungan ini dapat didapatkan di kawasan Bukit Plawangan dan Bukit Turgo.
2. Pegunungan Campuran
Bioma pegunungan adonan tersusun dari flora untuk keperluan konservasi atau bekas hutan bikinan. Bioma pada hutan ini salah satunya terdapat di daerah Bebeng, lereng gunung Merapi. Jenis tumbuhan tersebut antara lain Soga (Acacia deccurens) Pinus (Pinus merkusii), serta banyak sekali jenis pohon cemara.
Komentar
Posting Komentar