6 Teknik Cara Budidaya Lada Secara Sempurna Dan Efektif
Di Indonesia, lada banyak dipakai selaku penambah rasa pada masakan rumahan. Selain bisa memperkaya cita rasa sebuah kuliner, lada rupanya juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Tak ayal bila lalu banyak usahawan setempat yang menetapkan untuk melaksanakan budidaya lada dan mengekspornya ke seluruh penggalan dunia.
Manfaat Mengkonsumsi Lada Untuk Kesehatan
Salah satu jenis rempah tropis yang banyak diperebutkan pasar dunia ini memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan pengonsumsinya. Dalam 1 sendok teh lada, terdapat kandungan 0,2 gram protein, 0,6 gram serat, 1,4 gram karbohidrat, dan 6 kalori. Tidak hanya itu saja, lada juga kaya akan kalsium, magnesium, fosfor, zat besi, kalium, vitamin A, B1, B2, B3, B4, dan K.
Karena kandungan nutrisi yang melimpah, lada acap kali dipakai memperkuat tata cara imun insan. Secara umum, manfaat menyantap lada untuk kesehatan yakni selaku berikut:
Baca Juga : 4 Langkah Cara Menanam Merica yang Benar dan Menguntungkan
1. Mencegah Kerusakan Sel
Salah satu penyebab utama rusaknya sel-sel di dalam badan yaitu adanya radikal bebas. Guna menghindari kerusakan tersebut, manusia memerlukan asupan antioksidan dalam jumlah yang cukup. Dimana antioksidan sendiri mampu diperoleh dari beragam buah dan sayuran. Pun demikian dengan rempah tradisional mirip lada. Diwartakan dari beberapa sumber gizi, lada mempunyai kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Lada juga dikabarkan memiliki efek anti radang yang bisa mencegah timbulnya kerusakan sel.
2. Meredakan Hidung Tersumbat

Kandungan dekongestan alami yang ada dalam lada mampu mengencerkan penumpukan lendir pada jalan masuk pernapasan.
3. Membantu Mengobati Penyakit Lambung
Sejauh ini, lada dikenali mampu menolong seseorang yang mengalami kesulitan untuk menelan masakan dan minuman, khususnya pada lansia. Lebih jauh, lada dapat membantu menangkal gangguan pada organ lambung. Ekstrak lada hitam yang mempunyai efek antibakteri dan anti radang, cukup ampuh dalam menghalangi kemajuan H. pylori. Yang mana H. pylori disebut-sebut sebagai penyebab tukak lambung.
4. Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Berdasarkan suatu observasi global, ekstrak lada bisa menghalangi perkembangan kuman mirip Listeria, E. coli, Staphylococcus, dan Salmonella. Ini mampu terjadi karena lada memiliki sifat antibakteri alami yang mampu mencegah basil-bakteri tersebut berkembang di makanan yang bakal dimakan.
5. Mengontrol Kadar Gula Darah
Minyak yang terkandung di dalam lada diyakini mampu mencegah diabetes tipe 2. Kandungan piperin dalam tiap butir lada bisa menurunkan kadar glukosa di dalam darah. Melalui sebuah observasi, ditunjukkan bahwa piperin dari lada berguna untuk menghalangi enzim amilase yang memecah pati menjadi glukosa. Walau begitu, penelitian ini masih dalam tahap uji coba terhadap binatang, dan belum ada penelitian khusus yang mampu menentukan faedah lada sebagai obat diabetes alami pada manusia.
6. Mampu Meredakan Radang Sendi
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, lada memiliki sifat antibakteri dan anti radang yang cukup baik. Akibatnya, peradangan dan rasa nyeri pada penderita arthritis mampu berkurang jika penderitanya berkala memakan lada dalam jumlah wajar. Suatu observasi menyebutkan, kandungan piperin pada lada mampu menghambat zat interleukin dan hormon prostaglandin yang dimungkinkan akan menyebabkan peradangan pada sendi.
Cara Budidaya Lada di Lahan Sempit
Berikut ialah beberapa langkah dalam membudidayakan lada di lahan yang sempit untuk dipahami dengan benar.
1. Syarat Tumbuh Lada
Pelaku budidaya terlebih dulu mesti mengenali apa saja syarat tumbuh yang harus dipenuhi sebelum memulai proses penanaman merica. Sebab, ada resiko kegagalan bilamana syarat berkembang tersebut tidak terpenuhi salah satunya. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini ialah beberapa syarat tumbuh lada yang mesti diamati:
- Berada dikawasan dengan curah hujan 2.500-3.000 mm per tahunnya.
- Terkena cahaya matahari pribadi sekurang-kurangnya 10 jam per hari.
- Ketinggian lahan berada di 300-1.500 mdpl dan pH tanahnya sekurang-kurangnya5-7.
- Suhu udara di sekitar lahan sekitar 24-35 derajat Celcius.
- Jenis tanah yang dapat dipakai yakni ultisol, lateritic, latosol, dan podsolik.
Baca Juga : 6 Cara Menanam Hidroponik Cabe Paling Praktis untuk Pemula
2. Memproses Bibit

Secara garis besar, memang pembudidayaan lada dapat dikerjakan secara generatif dengan memanfaatkan bijinya. Namun, metode pembibitan yang dianggap paling efektif tetaplah menggunakan stek batang.
Apabila petani lada enggan repot merencanakan bibit secara mampu berdiri diatas kaki sendiri, petani mampu berbelanja bibit bungkus dengan patokan:
- Bibit berasal dari tumbuhan lada yang sehat.
- Terbebas dari hama dan penyakit serta memiliki keadaan yang sehat.
- Kemurnian bibit terjamin.
- Dibutuhkan sekitar 2 ribu bibit lada untuk setiap 1 hektar lahan pertanian.
3. Mempersiapkan Media Tanam
Tanaman lada pada dasarnya memerlukan tanah yang gembur nan subur untuk mampu berkembang dengan baik. Nah, berikut merupakan beberapa cara yang mampu diaplikasikan untuk mengolah lahan tanam lada:
- Cangkul lahan pertanian dengan kedalaman sekitar 30 cm.
- Apabila pH tanah kurang dari 5, petani mampu menambahkan 500 kg dolomit untuk ukuran 1 hektar lahan. Selanjutnya, diamkan lahan selama 4 minggu.
- Tambahkan pupuk kandang dan kembali diamkan selama 2 ahad.
4. Penanaman Bibit Lada
Salah satu upaya budidaya merica/lada yakni dengan sistem tumpang sari/monokultur. Lebih lengkapnya, cara penanaman lada yang baik ialah:
- Buat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 50 cm dengan bab atasnya berukuran 40×35 cm dan bab bawahnya 40-15.
- Biarkan lubang tanam tersebut selama 2 ahad sebelum balasannya petani mulai menyebar lada.
- Penanaman dapat dilakukan pada siang atau sore hari dengan jarak tanam ideal 2×2 meter.
- Kemudian, tambahkan 100 gram pupuk kompos dan sirami dengan air supaya permukaan tanamannya lembab.
5. Perawatan Tanaman Lada
Agar hasil panen yang diperoleh bisa optimal, ada beberapa mekanisme perawatan dan pemeliharaan yang wajib dijalankan. Salah satunya yaitu:
a. Pemupukan Susulan
Demi memajukan hasil panen, petani perlu memperbesar asupan nutrisi tumbuhan lada dengan melaksanakan pemupukan susulan. Petani dapat menunjukkan pupuk kandang/kompos setiap 6 bulan sekali.
b. Pengairan
Pengairan merupakan hal yang wajib dijalankan, khususnya pada ketika awal masa tanam. Apalagi jika petani menetapkan untuk membudidayakan tanaman ini saat demam isu kemarau. Apabila tumbuhan lada sudah cukup besar, proses penyiraman bisa dilakukan sesekali ketika cuaca terasa terik.
c. Perampelan
Perampelan dilangsungkan dengan mencampakkan bab flora yang terlihat layu atau terpapar penyakit.
d. Penyiangan
Penyiangan ialah upaya melenyapkan gulma di sekeliling tanaman lada dengan mencabut atau memotong ‘parasit’ tersebut menggunakan sabit.
e. Pemasangan Rambatan
Pemasangan rambatan dibutuhkan supaya pertumbuhan tanaman lada lebih optimal dan terlihat rapi.
Baca Juga : Cara Menanam Wortel dengan Benar dan Urutan Cara Perawatan
6. Panen Lada

Pemanenan mampu dikerjakan dikala usia tanaman lada meraih 3 tahun. Pada tahap ini, cukup petik buah lada yang berwarna merah kekuningan. Warna tersebut memperlihatkan bahwa lada sudah cukup matang dan patut untuk diolah dan dikonsumsi. Agar bikinan lada tidak berjamur atau membusuk, simpanlah buah lada ditempat yang sejuk dan kedap udara.
Demikianlah teknik budidaya lada yang cepat dan efektif. Jika seluruh step di atas dilakoni dengan cermat, niscaya hasil panen yang akan diperoleh pun mampu lebih membuat puas. Bagaimana? Tertarik untuk mencobanya?
Jangan lupa untuk ikuti pertumbuhan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Komentar
Posting Komentar