6 Rahasia Cara Budidaya Kunyit Dari Tahap Awal Hingga Panen
Kunyit tergolong dalam rempah-rempah yang banyak dipakai selaku bumbu kuliner maupun tumbuhan obat. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis, bersifat tahunan serta berupa semak. Sehingga budidaya kunyit sungguh gampang dijalankan di Indonesia.
Permintaan pasar kepada kunyit senantiasa tinggi setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan di Indonesia khususnya di tempat Jawa, kunyit dimanfaatkan sebagai materi menciptakan ramuan jamu karena mempunyai khasiat yang bagus bagi kesehatan, seperti menghilangkan gatal serta menyembuhkan kesemutan.
Selain itu kunyit juga dimanfaatkan selaku bahan obat tradisional, materi baku kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan, dan lain sebagainya. Rimpang tanaman kunyit yang digunakan memiliki faedah sebagai anti oksidan, anti mikroba, anti inflamasi, anti tumor, pencegah kanker, menurunkan kolesterol sampai sebagai pembersih darah. Oleh balasannya banyak yang ingin menjajal budidaya kunyit baik skala besar maupun skala rumahan.
Baca Juga : 8 Langkah Cara Bercocok Tanam Padi dari Awal Sampai Panen
Panduan Budidaya Kunyit dari Awal sampai Panen bagi Pemula
Kunyit mampu dibudidayakan dalam skala besar maupun skala rumahan. Untuk skala besar pasti membutuhkan lahan, sedangkan untuk skala rumahan mampu dengan menggunakan polibag. Namun tahapan cara menanamnya bantu-membantu sama saja. Yang terang pembudidaya harus memenuhi syarat tumbuhnya terlebih dulu biar hasil panennya optimal.
1. Syarat Tumbuh Tanaman Kunyit
Apabila mengharapkan hasil panen yang maksimal dengan pertumbuhan yang maksimal, maka yang pertama kali mesti diamati ialah syarat berkembang kunyit. Syarat berkembang yang perlu dipenuhi antara lain meliputi jenis tanah, curah hujan, suhu, dan lain sebagainya yang mampu disimak berikut ini.
- Tanaman kunyit memerlukan intensitas cahaya matahari sedang hingga sarat , oleh jadinya seharusnya lokasi budidaya sebaiknya berada di ruang terbuka tanpa terlampau banyak naungan.
- Tempat budidaya disarankan mempunyai curah hujan 1000 sampai 4000 mm/tahun. Jika dibudidayakan di kawasan dengan curah hujan kurang dari 1000 mm/tahun, maka semestinya buat sistem pengairan yang bagus semoga flora tidak kekurangan air.
- Tanaman kunyit mampu dibudidayakan sepanjang tahun, dianjurkan untuk mulai menanam saat permulaan ekspresi dominan hujan.
- Tanaman kunyit akan tumbuh dengan optimal pada ketinggian mulai <240 mdpl hingga >2000 mdpl, dengan suhu udara yang disarankan antara 19 hingga 30 derajat Celcius.
- Jenis tanah yang bagus untuk perkembangan tanaman kunyit yaitu tanah lempung berpasir yang sedikit basa, atau tanah ringan dengan kandungan materi organik yang tinggi. Tanah mesti gembur dan telah dicangkul sebelum ditanami.
2. Pembibitan Tanaman Kunyit

Tahap pertama dalam budidaya kunyit adalah melaksanakan pembibitan. Bibit yang ditemukan harus disemai apalagi dahulu selama 1 hingga 1,5 bulan sebelum dipindah ke lahan. Pemilihan bibit inilah yang paling krusial alasannya bibit yang bermutu pasti akan menciptakan panen yang berkualitas pula.
Cara menentukan bibit kunyit yaitu lewat pemecahan rimpang. Pilihlah rimpang yang berasal dari tanaman induk yang tumbuh dengan subur, sehat, mempunyai daun banyak dan hijau, tidak pernah terkena penyakit, segar dan kokoh. Bisa juga bibit kunyit didapatkan dari rimpang yang berusia 7 hingga 12 bulan dengan bentuk serta warna yang seragam. Pastikan bibit telah lewat kala dormansi, memiliki kadar air cukup, serta terhindar dari bahan asing.
Rimpang untuk bibit kemudian dipotong dengan ukuran dan berat yang seragam. Bekas penggalan ditutup dengan abu sekam atau direndam dalam larutan fungisida untuk menghindari tumbuhnya jamur. Pastikan untuk setiap rimpang memiliki mata tunas maksimum 3, panjang 3-7 cm serta berat 20-30 gram.
Berikutnya adalah merangsang pertumbuhan tunas rimpang, caranya adalah dengan diangin-anginkan di kawasan teduh selama 1-1,5 bulan. Simpan di suhu kamar dan kerjakan penyiraman 2 kali sehari. Tunggu sampai berkembang tunas setinggi 2-3 cm sebelum ditanam ke lahan. Bibit dapat dipindahkan saat lahan sudah siap.
3. Persiapan Lahan
Berikutnya adalah merencanakan lahan untuk menanam bibit yang disemai. Lokasi penanaman dapat dilaksanakan di lahan terbuka mirip tegalan maupun perkebunan, atau mampu juga di pekarangan rumah. Persiapan lahan sudah harus dijalankan 1 bulan sebelum bibit ditanam.
Lahan dipersiapkan dengan cara dibersihkan dari gulma serta dicangkul untuk menggemburkan tanah. Pencangkulan dilakukan hingga kedalaman 20-30 cm. Bagian yang telah dicangkul perlu dibiarkan terlebih dahulu selama 1-2 ahad sebelum kemudian dibentuk bedengan. Bedengan yang dibuat mempunyai ukuran tinggi 25-45 cm, lebar 60-100 cm dan jarak antar bedengan sejauh 30-50 cm.
Kemudian tambahkan pupuk dasar berbentukpupuk kandang sebanyak 2,5 – 3 kg untuk setiap lahan, dan dibiarkan selama 1 ahad.
Baca Juga : 6 Cara Menanam Hidroponik Cabe Paling Praktis untuk Pemula
4. Penanaman

Setelah lahan sudah siap, selanjutnya lakukan penanaman bibit ke lahan. Pola penanaman yang bisa dijalankan ada 2, ialah ditanam saat awal ekspresi dominan hujan dan dipanen saat permulaan isu terkini kemarau (7-8 bulan), atau ditanam dikala awal isu terkini hujan dan dipanen 2 kali di demam isu kemarau (12-18 bulan).
Buatlah lubang tanam dengan ukuran 30cm x 30cm, kedalaman 60 cm, jarak 60cm x 60 cm. Tanam bibit dengan mata tunas menghadap ke atas.
5. Pemeliharaan Tanaman Kunyit
Tahap berikutnya ialah tahap inti dalam budidaya kunyit, yaitu melaksanakan serangkaian pemeliharaan hingga kurun panen. Adapun rangkaian pemeliharaan yang dilaksanakan meliputi:
a. Penyulaman dan Penjarangan
Penyulaman dilakukan ketika 7 hingga 10 hari sehabis tanam. Dilakukan pada tanaman yang pertumbuhannya tidak baik atau mati. Caranya ialah dengan memangkas atau menggunting flora sempurna di atas permukaan tanah, jangan mencabutnya secara eksklusif sebab akan melukai akar tanaman yang lain.
b. Penyiraman atau pengairan
Tanah flora kunyit tidak boleh terlalu banyak air sampai menggenang, sebab hal ini mampu menyebabkan pembusukan rimpang. Oleh akibatnya diperlukan pengaturan air yang bagus dengan tata cara drainase agar menghindari adanya genangan air pada flora, serta mampu juga selaku penyimpan air di demam isu kemarau.
c. Pembumbunan
Pembumbunan sangat penting dilaksanakan untuk flora rimpang. Bermanfaat untuk memperlihatkan keadaan media di sekitar perakaran menjadi lebih baik. Pembumbunan ini dilaksanakan berkala tiap 3 hingga 4 bulan sekali sesudah penyiangan.
d. Penyiangan
Seperti halnya pembumbunan, penyiangan juga penting biar tidak mengusik peresapan air pada tanaman. Yakni dengan menetralisir gulma, dikerjakan pertama kali dikala flora berusia ½ bulan, dan dijalankan sebanyak 3-5 kali. Penyiangan dilakukan berbarengan dengan pemupukan.
e. Pemupukan
Selain pemupukan dasar, perlu juga dilaksanakan pemupukan susulan yang dimulai dikala tanaman berusia 2-4 bulan. Pupuk yang diberikan berupa pupuk kandang serta Urea 20g/pohon, ZK 10g/pohon, TSP 10g/pohon dan K2O 112kg/hektar. Pupuk diberikan dengan cara ditebar di sekeliling tanaman atau dalam bentuk alur dan ditanam di sela-sela tumbuhan.
Baca Juga : Cara Menanam Wortel dengan Benar dan Urutan Cara Perawatan
6. Panen

Panen dijalankan saat tanaman berusia 8-18 bulan, ditandai dengan kelayuan atau terjadinya pergantian warna daun dan batang. Cara panennya dengan mencampakkan batang dan daun, kemudian membongkar rimpang memakai cangkul. Pisahkan rimpang dari tanah dan masukkan dalam karung.
Periode panen direkomendasikan dikala trend kemarau. Perkiraan hasil yang didapat meraih 20-30 ton per hektar.
Demikin klarifikasi mengenai budidaya kunyit. Semoga berguna.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan situs web kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Komentar
Posting Komentar