4 Cara Mudah Budidaya Udang Galah Dengan Keuntungan Besar


Street food dengan seafood selaku highlight khususnya seakan memimpin pasar masakan yang ada di seluruh dunia, termasuk pula di Indonesia. Selain mempunyai rasa yang lezat, binatang maritim itu ternyata menyimpan banyak nutrisi yang sangat baik bagi badan insan. Itulah kenapa seruan terhadapnya tidak pernah surut dari waktu ke waktu, dan bahkan terus mengalami peningkatan. Tidak mengherankan bila lalu budidaya udang galah didapuk menjadi satu dari sekian banyak bisnis ternak yang layak untuk dijajal.





Baca Juga : 7 Langkah Cara Budidaya Udang Windu, Mudah dan Menguntungkan





Kandungan dan Produk Olahan Udang Galah










Kandungan dan Produk Olahan Udang Galah
(Sumber: Harga.web.id)




Saat ini, udang hasil budidaya ataupun tangkapan pribadi dari bahari tidak melulu dijual di pasar ikan. Beberapa diantaranya bahkan sudah mulai di pasarkan lewat supermarket dan minimarket. Sejalan dengan kemajuan periode dan kecanggihan teknologi, pengemasan udang pun tidak cuma dibungkus memakai plastik bening biasa. Terdapat berbagai kombinasi pengemasan udang mulai dari styrofoam sampai kalengan.





Demikian pula dalam bagian pengolahannya. Ada yang dijual dalam bentuk udang segar, ada pula yang dimasak terlebih dulu menjadi produk instan. Sebut saja sosis udang, petis udang instan, terasi, dan aneka macam macam kudapan frozen food yang memakai udang selaku bahan terutama.





Sebagaimana disinggung sebelumnya, udang galah banyak mengandung nutrisi yang baik bagi kesehatan. Salah satunya adalah kalori, lemak, natrium, karbohidrat, kalium, protein, vitamin A, B6, B12, kalsium, zat besi, dan juga magnesium.





Panduan Budidaya Udang Galah










Mengingat tingginya bersemangat penggemar kuliner seafood serta daya tahan udang galah yang cukup besar lengan berkuasa, menciptakan aneka macam orang yang kesengsem untuk mencobabisnis ternak udang galah. Bukan cuma menjadi materi konsumsi langsung saja, tetapi juga memasarkannya demi meraup sejumlah keuntungan. 





Seperti yang kita pahami, harga udang galah dipasaran mungkin terbilang patokan, namun ada kalanya naik lumayan banyak. Oleh alasannya itu, peternak perlu melaksanakan perawatan yang tepat guna memperoleh panen yang berhasil. Adapun tutorial membudidayakan udang galah adalah sebagai berikut:





1. Persiapan Budidaya Udang Galah





Terdapat beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum peternak terjun eksklusif dalam usaha budidaya udang, ialah:





  • Pilihlah lokasi daerah budidaya yang kondusif dari gangguan predator dan jauh dari pemukiman maupun tempat industri. Persiapkan pula alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan media budidaya. Karena udang galah masuk dalam salah satu jenis udang air tawar, maka peternak mampu menggunakan kolam selaku media pengembangbiakannya.
  • Pastikan lokasi budidaya cukup luas sampai bisa menampung lebih banyak udang galah.
  • Bersihkan media budidaya dan lingkungan sekitarnya dari eksistensi sampah atau limbah rumah tangga.
  • Jika telah sukses menemukan lokasi yang tepat, segera siapkan alat pengangkut benur, ember, seser, serok, cangkul, dan ayakan dari kain.
  • Peternak juga perlu merencanakan sejumlah bahan pembuatan media budidaya, mencakup kapur pertanian, jaring, dan pupuk.




Baca Juga : Cara Budidaya Udang Air Tawar yang Telah Terbukti Sukses





2. Media Budidaya Udang Galah





Media Budidaya Udang Galah
(Sumber: Bbpadi.litbang.pertanian.go.id)




Media budidaya harus dibuat dengan memperhatikan aturan dan komposisi yang sempurna supaya udang galah mampu berkembang secara optimal di dalamnya. Berikut merupakan cara pengerjaan media budidaya untuk udang galah:





  • Media budidaya mesti dibangun di ketinggian 70 hingga 100 meter dengan luas minimum 300-1000 m2, atau bisa diubahsuaikan dengan kapasitas budidaya udang yang diinginkan.
  • Buatlah parit disekitar bak dengan kedalaman 50 cm dan lebar 30 cm guna mencegah resiko timbulnya banjir maupun genangan air di sekeliling bak budidaya.
  • Peternak dapat menambahkan pupuk kompos maupun pupuk sangkar ke dalam kolam untuk dijadikan sebagai pakan alami udang galah nantinya. Biarkan selama kurang lebih 1 ahad atau sampai warna air di dalam bak berganti. Baru setelahnya peternak mampu melanjutkan proses budidaya berikutnya.
  • Ukur pH tanah dan air bak. pH yang baik untuk ternak udang galah ialah tidak terlampau asam atau basa, lebih tepatnya sekitar 6 sampai 7.
  • Tambahkan air ke dalam kolam budidaya secara sedikit demi sedikit hingga menyisakan ruang kosong setinggi 20 cm, terhitung dari permukaan atas kolam.
  • Debit air kolam yang disarankan untuk budidaya udang ialah 0,5 sampai dengan 1 liter per detiknya.




3. Benur Udang Galah





Adapun hal terpenting yang dihentikan terlalaikan ketika anda melakukan cara budidaya udang galah yaitu mempersiapkan benur mutu unggulan. Penyiapan benur bermutu unggul penting untuk menunjang hasil akhir budidaya udang. Tidak bisa dipungkiri, perumpamaan seperti ‘buah jatuh tidak jauh dari pohonnya’ memang benar adanya. Semakin baik mutu benih, akan makin baik pula kualitas dari hasil budidaya nantinya.





Diketahui, terdapat 2 tata cara yang bisa digunakan untuk memperoleh benur berkualitas baik dan cukup pantas untuk dikembangbiakan. Salah satunya yaitu pemijahan. Peternak hanya perlu merencanakan indukan udang galah berkualitas baik dan kolam semen selaku media pemijahannya. Meskipun memerlukan waktu dan keteguhan lebih dalam setiap prosesnya, tetapi sistem satu ini terbukti ampuh menghasilkan banyak benur udang berkualitas unggul.





Adapun ciri-ciri udang galah betina yang bisa dijadikan sebagai indukan yakni mempunyai badan agak kecil tetapi condong melebar pada bagian perutnya. Sementara indukan udang jantan memiliki tubuh lebih besar nan ramping dibanding indukan betina. Selain itu, kepala indukan udang galah jantan pun lebih besar daripada betina. Pastikan untuk cuma menentukan indukan yang bisa bergerak secara aktif dan tidak terserang penyakit.





Proses pemijahan mampu dilangsungkan hingga larva udang galah timbul. Pada tahap ini, secepatnya pisahkan indukan udang dan larva. Kemudian lakukan rangkaian pemeliharaan kepada larva-larva tersebut sampai mereka berkembang menjadi benur siap tebar.





Atau, peternak mampu berbelanja langsung benur udang galah yang bebas penyakit maupun hama, tidak mempunyai cacat fisik, serta bergerak aktif.





Baca Juga : Jurus Sukses Belajar Budidaya Udang Vaname Auto Untung Besar





4. Pemeliharaan Udang Galah





Pemeliharaan Udang Galah
(Sumber: Isw.co.id)




  • Tebarkan benur ke dalam bak budidaya secara sedikit demi sedikit dan hati-hati.
  • Guna memudahkan udang galah dalam beradaptasi di lingkungan gres tanpa merasa stres alhasil, peternak mampu memasukkan air bak sedikit demi sedikit dan mendiamkannya selama kurang lebih 15 menit sebelum jadinya mulai menebar benur.
  • Peternak juga perlu memperhatikan sirkulasi air secara terencana, mengenang air kolam memegang peranan penting dalam pembudidayaan udang galah dengan hasil panen melimpah-ruah. Perlu dicatat, air kolam yang tidak mengalir mampu menyebabkan kualitas air menurun hingga 50%. Untuk mengantisipasi hal tersebut, gantilah air bak setidaknya 1 bulan sekali supaya kualitas sekaligus suhu air tetap terjaga.
  • Usahakan untuk senantiasa menjaga pH air berada dikisaran 6 sampai 8.
  • Opsi pakan untuk udang galah adalah pelet dan cincangan ikan rucah. Frekuensi bantuan pakannya yaitu 2 sampai 3 kali dalam 1 hari.
  • Segera atasi penyakit maupun hama dengan obat khusus. Pastikan untuk memisahkan udang galah yang terdiagnosa terdampak hama maupun penyakit dengan udang lain yang sehat. Dengan begini, resiko penularan penyakit mampu diminimalisir.




Bukan cuma pangsa pasar yang sangat luas, mekanisme budidaya udang galah juga sungguh mudah untuk dilaksanakan serta tidak membutuhkan terlampau banyak modal. Bisnis paling menguntungkan deh!





Jangan lupa untuk ikuti pertumbuhan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kayu Bakar – Jenis, Pemanenan, Nilai Kalor, Penggunaan & Pemanfaatan